Sebelum aku hadir ke dunia
Aku berjanji pada-Nya, Bu
Bahwa aku ingin menjadi anakmu
Ketika aku lahir ke dunia
Saat itu pertama kali ku lihat wajahmu
Yang berarti aku mengambil pewarna-pewarna baru
Dan engkau yang akan melukiskan, warna-warna indah dalam hidupku
Yang berarti aku mengambil pewarna-pewarna baru
Dan engkau yang akan melukiskan, warna-warna indah dalam hidupku
Aku mengenalmu, tanpa sedikitpun penyesalan
dalam hidupku
Sejak mengenalmu, aku tak lagi merasa sendiri dalam perjalananku
Lantunan syairmu, membuatku tertidur dalam pelukanmu
Kau tuntun aku, ketika aku mulai melangkah, selangkah demi selangkah
Kau arahkan langkahku, kejalan yang belum pernah aku tahu
Kau genggam tanganku dengan erat
Tanpa kusadar kau telah menjadi bagian terindah dalam hidupku
Sejak mengenalmu, aku tak lagi merasa sendiri dalam perjalananku
Lantunan syairmu, membuatku tertidur dalam pelukanmu
Kau tuntun aku, ketika aku mulai melangkah, selangkah demi selangkah
Kau arahkan langkahku, kejalan yang belum pernah aku tahu
Kau genggam tanganku dengan erat
Tanpa kusadar kau telah menjadi bagian terindah dalam hidupku
Kau telah mengubah hidupku
bagaikan malam berganti siang
Kau selalu menemani hidupku
di kala aku sedih, sakit bahkan di kala aku sendirian
di kala aku senang, bahagia bahkan di kala aku lupa....akan dirimu
Kau selalu menemani hidupku
di kala aku sedih, sakit bahkan di kala aku sendirian
di kala aku senang, bahagia bahkan di kala aku lupa....akan dirimu
Kini setelah aku dewasa, seolah dirimu
hanyalah bagian dari masa lalu
Yang dahulu pernah berjasa untuk masa depanku
Yang dahulu pernah memberi arti dalam setiap
detik hidupku
Tak pernah kusimpan gambarmu dalam benakku
Tak pernah kuberi arti keberadaanmu dalam
karirku
Ah... ibu....saat aku kesal dengan nasehatmu
Ah... ibu....saat aku sombong dengan
keberhasilanku
Ah... ibu....saat aku murka dengan segala
sikap kasih sayangmu
Ah... ibu.....kata yang selalu terucap kala
aku lelah dengan teguranmu
Ibu......berdosakah aku...?
Ibu......masih layakkah aku..?
Tak pernah kuingat saat Kau
Tanpa kenal waktu, selalu menunggu ketika aku
pergi dan belum kembali
Tak pernah tinggalkanku, untuk sekecil apapun
kesulitanku
Dan aku, hanya mampu mengeluh untuk setiap harapanmu
Maafkan aku, Ibu.....
Kini kusadar siapa diriku untukmu
kini hatiku penuh dengan belai kasihmu
jiwaku penuh dengan kesetiaanmu
jiwaku penuh dengan kesetiaanmu
aku menyayangimu hingga akhir hayatku
ENGKAU Adalah BUNDA SEJATIKU
Karya : Ellicha
sip. mantap puisinya. membuat terharu saya.
ReplyDeletecoba ke http://catatanhariankuaceh.blogspot.co.id
Makasih Ipah.... mudah-mudahan akan ada puisi-puisi lain yang akan menghiasi halaman ini...
ReplyDelete