DISABILITAS ACEH DI GAMPONG/DESA BELUM TERSENTUH BANTUAN COVID-19

 

Banda Aceh – Sejak awal Maret 2020, Pandemi atau wabah Covid-19 melanda negeri ini, hingga kini belum berakhir. Dampak yang ditimbulkan terasa sampai ke pelosok Gampong/Desa di Aceh, terutama penyandang disabiltas yang hingga kini belum tersentuh bantuan Covid-19 sama sekali. 

Menurut Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Aceh, sudah ada upaya-upaya yang dilakukan diantaranya mencari informasi untuk memperoleh bantuan sembako agar dapat mengurangi beban hidup bagi penyandang disabilitas. Namun sampai berita ini ditulis, belum ada bantuan apapun dari pemerintah Aceh untuk penyandang disabilitas.

 “Sejak covid-19 merebak, pengaruh yang dihadapi oleh penyandang disabilitas di Aceh diantaranya mereka tidak bisa bekerja karena diberlakukannya social distancing (menjaga jarak/tidak boleh bersentuhan) sehingga mereka tidak bisa mencari rejeki. 90% disabilitas netra yang bekerja sebagai juru pijat tidak ada pasien lagi karena tidak berani datang ke klinik pijat. Sedang disabilitas tuli, tidak bisa mencari nafkah karena tempat mereka bekerja ditutup. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka hanya makan apa yang sudah ada di rumah dan menggunakan tabungan yang tersisa.” Ungkap Hamdanil Hanafiah, selaku Ketua DPD PPDI Aceh, melalui sambungan via handphone. 

Sekretariat Perkumpulan Penyandang Disabilitas (PPDI) Aceh. Bapak Mustafa dan Cucunya,
dan Erlina Marlinda (foto dari kiri ke kanan)

Pendapatan mereka menurun drastis semenjak Covid-19 ini merebak. Kondisi ini membuat prihatin para pegiat disabilitas mengingat banyaknya penyandang disabilitas di Aceh yang hanya bekerja sebagai buruh harian.

“Bantuan untuk disabilitas sampai sekarang belum ada untuk Kabupaten Aceh Singkil. Waktu kami tanya ke Dinas Sosial, mereka juga mengatakan bahwa bantuan untuk disabilitas belum ada. Padahal disabilitas di singkil sudah tidak bisa bekerja sejak wabah covid-19 masuk ke Aceh. Apalagi saat ini, Aceh Singkil sedang diberlakukannya lockdown. Bukan hanya bantuan Covid saja tapi program PKH, Bantuan dana Gampong/Desa ini juga masih belum menyentuh penuandang disabilitas. Ada kurang lebih 300 penyandang disabilitas di Aceh Singkil lengkap dengan nama dan alamatnya sampai sekarang belum menerima bantuan apapun dari pemerintah. ” Kata Basaruddin Selaku Ketua PPDI Kab. Aceh Singkil.

Menurut informasi yang diperoleh, Pemerintah Aceh dipertengahan Maret yang lalu sudah membagikan 60.000 paket sembako yang akan dibagi kepada masyarakat umum melalui Dinas Sosial Aceh, yang diselanjutnya diserahakan kepada pihak Gampong/Desa yang ada di 23 Kabupaten/Kota di Aceh agar bantuan tersebut dapat terdistribusikan dengan cepat. Tetapi, apakah bantuan ini juga diperuntuk bagi penyandang disabilitas. Sampai saat ini belum ada kabar padahal data penyandang disabilitas sudah diserahkan.

“Sampai saat ini, bantuan untuk disabilitas memang belum ada dari Gampong/Desa yang diberikan kepada disabilitas karena setiap ada bantuan yang sampai ke kantor Geuchik/Kepala Desa, selalu tidak ada instruksi bahwa bantuan ini juga diberikan kepada disabilitas. Dikarenakan tidak ada intruksi tertulis dari atas, kamipun tidak ingat untuk memasukkan data disabilitas sebagai penerima bantuan. terkait bantuan yang 60.000 paket, Gampong kita juga ada menerima beberapa paket, tetapi kami juga tidak memberikan kepada disabilitas karena lupa untuk memasukkan data disabilitas. Selain itu, data disabilitas di Gampong/Desa, kami juga tidak ada.” ungkap Bapak Alvi Sahari selaku Sekretaris Gampong Lamteumen Timur Kota Banda Aceh.

“Terkait bantuan ini, Presiden Jokowi sudah mengitruksikan agar penyandang disabilitas juga harus dilibatkan. Tetapi yang terjadi justru penyandang disabilitas tertinggalkan. Seharusnya, dalam situasi saat ini kita semua harus saling bantu bahu-membahu. Jangan ada yang tertinggal karena penyandang disabilitas juga butuh bantuan untuk menghidupi keluarga mereka.” kata Hamdanil kepada Solider

Selain itu, beberapa penyandang disabilitas di Aceh menitipkan pesan kepada Solider agar membantu melakukan advokasi kepada pihak pemerintah untuk mengkomunikasikan hal ini agar penyandang disabilitas di Gampong/Desa juga mendapat bantuan.<

 

 


Related Posts: