Disabilitas Juga Bisa Mengakses Internet Sehat

Internet sehat dapat diakses oleh semua orang,
mulai dari anak-anak hingga orang dewasa
termasuk juga penyandang disabilitas.
“Tidak selamanya menulis harus yang serius-serius saja. Kita juga bisa menulis yang sifatnya lebih santai, tentang apa saja termasuk kuliner dan hasil survey”, kata Mas Banyu Murti. Saat ini jejaring media social sudah sangat berkembang dan berada diurutan pertama pada penggunaan internet. Sedangkan browsing, email, dan lain-lain berada pada urutan selanjutnya. Dalam satu menit cukup banyak yang terjadi dengan internet, mulai dari pasang status, Face book-an, nge-tweet, chatting, dan lain sebagainya. Saat ini, ada enam media sosial yang paling sering digunakan oleh masyarakat diantaranya Instalgram, Tweeter, Facebook, Air nb, Alibaba, dan Netelik.  

Apakah internet banyak manfaatnya atau banyak mudharatnya? Pertanyaan masih sering menjadi perdebatan di forum-forum. Tetapi jika difahami, internet justru banyak manfaatnya dari pada mudharat. Dengan adanya internet banyak sekali informasi yang kita peroleh mulai dari perihal rumah ibadah sampai dengan perihal perpustakaan. Belum lagi informasi lainnya yang belum tentu bisa kita peroleh di bangku sekolah.

Saat ini para pegiat internet sedang mengupayakan internet sehat untuk keluarga khususnya anak-anak. Berbagai hal dilakukan untuk mengantisipasi dampak buruk yang selama ini sering terjadi di dunia internet yang mengakibatkan anak-anak menjadi korban utamanya.

“Internet yang “baik” adalah yang aman, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif. Saat ini, internet benar-benar sangat mem-booming. Jutaan bahkan milyaran orang menggunakan internet termasuk penyandang disabilitas,” kata Bapak Wahid salah satu Manager Telkomsel Jakarta.  

Fenomena internet saat ini, tanpa harus bertatap muka kita sudah bisa melakukan komunikasi dengan orang lain tenapa hambatan. Hasil survey tahun 2016 yang dilakuan kepada anak kelas IV (empat) sampai dengan kelas VI (enam) sekolah dasar sungguh sangat mengejutkan. Dengan mengakses internet secara negatif, maka hasil survey mengatakan mereka telah mengakses video porno. Survey dilakukan kepada 2046 orang anak. Dampak dari internet yang negative dan game sangat berbahaya bagi anak-anak, karena itu dapat merusak otak. Daya ingat si anak akan terganggu atau bahkan menjadi kecanduan.


Internet yang baik adalah mengambil manfaat sebanyak-banyaknya dan menekan dampak buruk sesempit-sempitnya. Internet yang bertanggung jawab maksudnya adalah menggunakan internet sebaik-baiknya dengan beretika dan sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa contoh sukses story yang berhasil dilakukan melalui internet seperti Go-Jek, Buka Lapak.com, Layar Kaca 21, dan lain-lain.

Baca juga:
Penyandang disabilitas bisa menjadi penulis
Training komputer cara membuat blog
  

Related Posts:

Penyandang Disabilitas Bisa Menjadi Penulis

Menulis dengan tangan menjadikan seseorang lebih kreatif

“Semua orang bisa menulis yang penting niat dan memiliki keinginan. Tidak perlu menulis bagus ataupun indah yang penting kita menulis”, kata bang Matahari Timor (nama samaran) saat memberikan materi “cara menulis” (21/6/2016).

Diskusi menulis ini adalah tindak lanjut dari Training Computer “Cara Membuat Blog”. Kurang lebih 25 orang peserta hadir dalam diskusi ini, delapan orang diantaranya adalah penyandang disabilitas peserta training computer. Mereka sengaja diundang untuk diajarkan bagaimana cara menulis dan apa saja yang bisa ditulis serta manfaat dri mniulis itu sendiri.

Bingung bagaimana cara
untuk mulai menulis
Setiap orang sangat ingin membuat tulisan. Menulis tentang sebuah cerita, baik itu pengalaman, novel, cerpen, puisi dan sebagainya. Tapi, dalam menulis banyak sekali kendala yang muncul ketika mau memulainya, seperti tidak ada ide, tidak ada alat, kehilangan mood, kehabisan kata-kata, dan lain sebagainya sehingga tidak ada tulisan yang jadi. Keadaan ini hampir dialami semua orang khususnya bagi penulis pemula. Padahal itu semua hanya “alasan” yang dibuat atau disampaikan.

Untuk memulai menulis tidak perlu menggunakan kata-kata yang bagus, tapi cukup tuliskan saja apa yang kita ingat. Dalam menulis tidak ada trik khusus yang baku. Kita hanya dituntut untuk banyak membaca. Semakin banyak kita membaca, maka kita akan semakin mudah menulis karena kita akan banyak menyimpan perbendaharaan kata. Untuk bisa menulis, kita harus sehat jiwa dan pikiran karena orang yang sehat fisiknya belum tentu bisa menulis.

Menulis adalah bagian dari seni. Selain itu kita juga harus memiliki kreatifitas saat mengemasnya dalam kata-kata. Salah satu yang hars dibuat semenarik mungkin adalah judulnya. Jika kita ingin memuat sebuah cerita, kita harus bisa memikirkan tokoh-tokohnya terlebih dahulu sebelum memulai karena itu sebagai penentu untuk memperbanyak ide dalam sebuah cerita. Setiap tokoh harus ada cerita dan karakternya masing-masing.

Baca juga: 
Training komputer cara membuat blog

Related Posts:

Kolaborasi 3 Organisasi

Penyandang Disabilitas Buka Puasa Bersama

Organisasi Disabilitas, Buka Puasa Bersama
Bulan Ramadhan ini, organisasi penyandang disabilitas kembali melaksanakan buka puasa bersama pada 25 Juni 2016/20 Ramadhan 1437 H, di Aula Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk. Kegiatan ini dilaksanakan berkat kerjasama tiga organisasi disabilitas yaitu Lembaga Pemberdayaan Sumberdaya Tunanetra (LEMPESTA) Aceh, Himpunan Wanita Penyandang Cacat Indonesia (HWPCI) Aceh, dan Young Voices Indonesia Aceh.

Acara ini terselenggarakan didukung oleh beberapa lembaga donor diantaranya Qatar Charity, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan Aceh, Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS), RS. Pertamedika, BAPPEDA, Dinas Agraria, Dinas Pertanian, RS. Harapan Bunda, Distributor Yakult, Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan ukhuwah islamiyah, menjalin silaturrahim sesama umat islam khususnya penyandang disabilitas, dan membantu penyandang disabilitas dalam memenuhi kebutuhan sehari di bulan ramadhan ini. Adapun rangkaian acara yang dilaksanakan diantaranya Sosialisasi program BPJS kepada penyandang disabilitas, pemberian santunan dan paket kepada 11 orang anak yatim, dan pembagian paket kepada 200 orang penyandang disabilitas dengan berbagai jenis disabilitasnya.

Acara berjalan lancar walaupun masih ada hal-hal yang terjadi tidak sesuai dengan yang diinginkan. Namun, seluruh panitia yang bekerja tetap semangat. Jumalh peserta yang diundang sebanyak 200 orang, namun yang menghadiri acara kurang lebih 300 orang. Kegiatan kali ini hampir 50% didominasi oleh anak-anak, jauh berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dalam laporannya, ketua panitia mengatakan, ”Harapannya, berkumpulnya penyandang disabilitas tidak hanya dalam momen buka puasa bersama ini saja. Tetapi, kebersamaan seperti ini juga harus dilakukan dalam kegiatan-kegiatan lainnya seperti melakukan aksi bersama untuk memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas dan menyuarakan isu disabilitas kepada masyarakat. Selain itu, kepada pihak donatur, kami berharap dukungan yang diberikan tidak hanya sampai disini, tetapi juga untuk waktu dan kegiatan-kegiatan yang akan datang”. 

Related Posts:

Puisi

Asa Para Syuhada
Helen Keller - Motivator sejati bagi disabilitas
di seluruh dunia  

Dalam temaram senja ku lihat cahaya langit jingga
Awan hitam selaksa duka tiada batas
Akankah ku mampu menyingkap tirai cakrawala dunia?
Yang mengurung jiwa dalam ruang-ruang kaca

Hamparan langit biru luas menghias angkasa
Awan berarak laksana kapas putih tak tercela
Seakan dunia hanya milik para penguasa
Yang memaksa jiwa-jiwa renta turut akan titahnya

Impian para burung terbang bebas mengitari surga dalam mimpi
Teriakan hati membahana, ingin memecah neraka dunia yang entah kapan akan terjadi
Kusibak jendela hati tuk melihat impian dalam diri ini
Mungkinkah mimpi ini akan berakhir dan terealisasi?

Tuhan tak pernah menutup mata melihat hamba-hamba-Nya
Jiwa terluka bagi hamba-Nya yang putus asa
Terukir asa di lubuk hati para syuhada yang penuh stigma
Yang akan berhenti jika hadir para petinggi sejati NEGERI

By: Erlina Marlinda

Baca Juga:

Related Posts:

Training Komputer Cara Membuat Blog

Para peserta training sedang serius mengikuti pelatihan


Banda Aceh (20/6/2016) -- Saat ini komputer sudah menjadi kebutuhan bagi semua orang, mulai dari anak-anak, orang dewasa  begitu juga dengan penyandang disabilitas. Dengan berkembangnya zaman maka semakin canggih alat yang digunakan untuk berkomunikasi dan menyebarkan informasi serta mempermudah kita dalam penyebarannya. 

Young Voices Indonesia Aceh adalah komunitas remaja disabilitas yang mampu melakukan advokasi dan memiliki potensi untuk memperjuangkan dan menyuarakan hak-hak penyandang disabilitas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Young Voices Indonesia Aceh juga memperjuangkan kesempatan bagi penyandang disabilitas remaja untuk mengekspresikan bakat dan minat mereka masing-masing khusunya dibidang IT. 

Trainer sedang menyampaikan materi
Pada kesempatan ini, Young Voices Indonesia Aceh bekerjasama dengan Komunitas IT Kota Banda Aceh dan Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, melaksanakan Training Komputer bagi remaja disabilitas yang tergabung dalam Young Voices, tentang bagaimana cara membuat blog serta mengoprasikannya semaksimal mungkin. Dari 11 peserta yang ikut berpartisipasi cukup antusias dan bersemangat dalam memberikan ide-ide, karya-karya dan kreatifitas yang mereka miliki untuk dituangkan dalam blog mereka masing-masing.

Tujuan dari training ini adalah untuk meningkatkan kapasitas remaja disabilitas di bidang IT dan juga menjadikan internet (blog) ini sebagai alat atau media advokasi untuk menyuarakan isu disabilitas lebih luas lagi. Adapun materi yang disampikan sangat menarik dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh peserta. "Saya sangat puas dengan training ini, karena sudah sangat lama saya menginginkannya. Meskipun saya sadar bahwa saya belum bisa memahami semua materi yang disampaikan. Dengan adanya training membuat blog ini, saya bisa menyuarakan isu disabilitas lebih luas melalui blog saya ini", kata Muhajir (penyandang disabilitas cerebral palsy) salah satu peserta training. Sedangkan Bang Fajar, salah satu panitia mengatakan, "Untuk komunitas IT Kota Banda Aceh, kami baru ini yang betul-betul berkumpul bersama untuk berembuk membahas materi training yang akan disampaikan pada tarining ini. Dari 17 komunitas under grown yang ada di Banda Aceh, ini adalah pengalaman pertama kami dalam memberikn materi dan mengenal teman-teman penyandang disabilitas."   
Peserta sedang membuat blog

Saat ini, kita menyepakati bahwa pendampingan akan dilakukan selama tiga bulan. para peserta diminta untuk menuliskan berita-berita, artikel, opini dan lain-lain dengan aktif agar blog yang di buat tidak sia-sia. Harapannya, training ini akan ada lanjut ketingkat selanjutnya.


   

Related Posts:

Kunjungan Dharma Wanita BASARNAS ke Young Voices Aceh


Banda Aceh (2013) — Young Voices (YV) Aceh, kembali menjadi sorotan karena kegiatan yang dilakukan. Dalam rangka peringatan hari Kartini, Minggu (21/4). Ibu-ibu Dharma Wanita BASARNAS Aceh, melakukan kunjungan sosial yang menjadi kegiatan rutin tahunan mereka.  Tahun ini, untuk menjalin silaturrahmi dan berbagi informasi, Ibu-ibu BASARNAS berkunjung ke YV Aceh.

Kegiatan berjalan dengan lancar, santai dan menghibur. Selain berbagi informasi, Anggota YV Aceh menampilkan berbagai keahlian yang mereka miliki. Rizal (pengguna kursi roda) membacakan puisi hasil karyanya sediri dengan judul ‘Perempuan Tangguh’.  Roni (seorang tunanetra) membawakan dua buah lagu karangannya sendiri sembil memainkan alat musik gitar. Tidak ketinggalan, teman-teman tunarungu juga menyanyikan lagu ‘Aceh Lon Sayang’ dengan bahasa isyarat.   

Pengalaman ini, tentu saja sangat berarti bagi anggota YV Aceh. Sosialisasi dan advokasi yang mereka lakukan telah mulai memperlihatkan hasil. Kunjungan dari pihak pemerintah (Ibu-ibu BASARNAS) sebagai salah satu capaian yang diperoleh. Namun, dalam hal ini masih banyak lagi capaian-capaian yang akan dilakukan YV Aceh untuk kedepan.

Sebagai lembaga yang bergerak dibidang Search And Rescue tentulah program utamanya adalah penyelamatan dan pertolongan dalam berbagai bencana, kecelakaan dan lain-lain. Sebagai komunitas yang rentan terhadap bencana, maka bagaimana cara menyelamatkan diri dalam kondisi darurat sangat dibutuhkan. YV Aceh mengharapkan agar setiap ada kegiatan, simulasi, training dan sosialisasi mengenai evakusi bencana, penyandang disabilitas harus dilibatkan karena pemahaman tentang pertolongan dan penyelamatan saat bencana terjadi, sangat dibutuhkan oleh penyandang disabilitas.      

“Kami sangat senang dan bangga dapat berjumpa dengan adek-adek YV. Selama ini, kunjungan yang kami lakukan belum pernah sekalipun ke tempat penyandang disabilitas. kami berharap, pertemuan ini bukan yang pertama dan terakhir. Tetapi, pertemuan ini akan terus berlanjut sampai seterusnya. Mengenai keterlibatan penyandang disabilitas dalam program BASARNAS, untuk kedepan akan dibicarakan dan diupayakan agar penyandang disabilitas terlibat,” ujar Ny. T. A. Daan (Wakil Ketua I Dharma Wanita BASARNAS Aceh) sekaligus menutup acara.

   

Related Posts:

Organisasi Penyandang Disabilitas Aceh Audiensi ke BAPPEDA


MUSRENBANG di DPR Aceh

Banda Aceh (2013) – Kunjungan beberapa organisasi penyandang disabilitas yang disebut Forum Advokasi Disabilitas Aceh  ke kantor BAPPEDA Aceh disambut baik oleh pihak BAPPEDA. ini sebagai tindak lanjut dari MUSRENBANG Aceh (9/4) dan Rapat Koordinasi Aceh (10/4) yang lalu.

Kunjungan/audiensi ini adalah sebagai salah satu gebrakan yang dilakukan oleh Forum Advokasi Disabilitas Aceh dalam upaya melakukan advokasi memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas Aceh. Kepala BAPPEDA Aceh, Bapak Prof. DR. IR. Abubakar Karim, MS bersama beberapa staf ahli menyamabut baik kedatangan Forum Advokasi Disabilitas Aceh. Pertemuan berlangsung pada pukul 15.00 WIB, di Ruang Rapat III lantai I Gedung BAPPEDA Aceh (10/5).  

Selanjutnya, paparan tentang permasalahan disabilitas yang telah dirangkum oleh Forum Advokasi Disabilitas Aceh dalam beberapa kali pertemuan, dibacakan oleh Ifwan Sahara (ketua DPD PPDI Aceh). Ada 11 permasalahan sekaligus kebutuhan yang disampaikan yaitu Bidang kesejahteraan, ketenagakerjaan, pendidikan, kebudayaan dan olah raga, sosial politik, kesehatan, aksesibilitas, agama, anggaran rutin organisasi, dan rehabilitasi center.

“Permasalahan dan kebutuhan ini kami sampaikan karena menurut pengamatan kami, perhatian pemerintah terhadap penyandang disabilitas masih kurang. Oleh karena itu, melalui BAPPEDA Aceh kami mengharapkan, untuk kedepan penyandang disabilitas Aceh juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan. Karena permasalahan yang kami hadapi hanya kami yang bisa memberikan solusinya,” ujar Ifwan sebelum menutup pemaparannya.  Perlu diketahui, BAPPEDA Aceh hanya sebagai lembaga perencana anggaran. Tetapi dalam pelaksanaan program, yang melaksanakan adalah dinas terkait atau biasa disebut Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA).

“Kami berkomitmen bahwa kami akan memantau program-program kerja yang dilaksanakan dinas terkait. Namun, bantuan dari Bapak/Ibu sangat kami harapkan agar program yang berjalan nantinya tepat sasaran. Kami juga akan melibatkan penyandang disabilitas dalam setiap kegiatan, selama itu mampu kami jangkau,” Ujar Bapak Kepala BAPPEDA Aceh dalam rapat audiensi.

Sebelumnya, Forum Advokasi Disabilitas Aceh juga sudah malakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan Aceh (29/4). Kunjungan dilakukan dalam rangka konsultasi untuk persiapan audiensi dengan Bapak Gubernur Aceh, mengenai permasalahan dan kebutuhan yang dihadapi oleh  penyandang disabilitas Aceh. Untuk permasalahan dibidang kesehatan yang bisa langsung direspon akan segera ditindaklanjuti seperti, layanan transportasi untuk menjemput pasien baik penyandang disabilitas maupun yang bukan penyandang disabilitas, Sosialisasi JKA untuk penyandang disabilitas terutama yang di daerah-daerah, informasi tentang dunia kesehatan akan lebih ditingkatkan.

“Kami akan lebih meningkatkan untuk akses layanan kesehatan. Tetapi masukkan dan informasi langsung dari penyandang disabilitas sangat kami  butuhkan, agar program yang kami jalankan tepat sasaran,” kata Pak Yani sekaligus menutup acara pertemuan ini, karena beliau bersama dengan karyawan lainnya akan ada pertemuan lain dengan pihak kantor gubernur.  

Baca juga:
Bunda sejatiku

Related Posts:

BUNDA SEJATIKU


Sebelum aku hadir ke dunia
Aku berjanji pada-Nya, Bu
Bahwa aku ingin menjadi anakmu
Ketika aku lahir ke dunia
Saat itu pertama kali ku lihat wajahmu
Yang berarti aku mengambil pewarna-pewarna baru
Dan engkau yang akan melukiskan, warna-warna indah dalam hidupku

Aku mengenalmu, tanpa sedikitpun penyesalan dalam hidupku
Sejak mengenalmu, aku tak lagi merasa sendiri dalam perjalananku
Lantunan syairmu, membuatku tertidur dalam pelukanmu
Kau tuntun aku, ketika aku mulai melangkah, selangkah demi selangkah
Kau arahkan langkahku, kejalan yang belum pernah aku tahu
Kau genggam tanganku dengan erat
Tanpa kusadar kau telah menjadi bagian terindah dalam hidupku

Kau telah mengubah hidupku
bagaikan malam berganti siang
Kau selalu menemani hidupku
di kala aku sedih, sakit bahkan di kala aku sendirian
di kala aku senang, bahagia bahkan di kala aku lupa....akan dirimu

Kini setelah aku dewasa, seolah dirimu hanyalah bagian dari masa lalu
Yang dahulu pernah berjasa untuk masa depanku
Yang dahulu pernah memberi arti dalam setiap detik hidupku
Tak pernah kusimpan gambarmu dalam benakku
Tak pernah kuberi arti keberadaanmu dalam karirku
Ah... ibu....saat aku kesal dengan nasehatmu
Ah... ibu....saat aku sombong dengan keberhasilanku
Ah... ibu....saat aku murka dengan segala sikap kasih sayangmu
Ah... ibu.....kata yang selalu terucap kala aku lelah dengan teguranmu

Ibu......berdosakah aku...?
Ibu......masih layakkah aku..?

Tak pernah kuingat saat Kau
Tanpa kenal waktu, selalu menunggu ketika aku pergi dan belum kembali
Tak pernah tinggalkanku, untuk sekecil apapun kesulitanku
Dan aku, hanya mampu mengeluh untuk setiap harapanmu

Maafkan aku, Ibu.....
Kini kusadar siapa diriku untukmu
kini hatiku penuh dengan belai kasihmu
jiwaku penuh dengan kesetiaanmu
aku menyayangimu hingga akhir hayatku
ENGKAU Adalah BUNDA SEJATIKU


Karya : Ellicha

Related Posts:

Haltenya Katanya Akses, Tapi Kok?!

Akses Haltenya Dimana.....

Aksesibilitas Halte Kedah yang tidak aksesibel
bagi penyandang disabilitas
Banda Aceh (24/5/2016) -- Memperjuangkan Hak-hak pernyandang disabilitas masih terus dilakukan oleh para penyandang disabilitas Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Dengan berbagai jenis disabilitas turun ke lapangan untuk melakukan survey terhadap Halte Trans Kutaradja yang selama ini digambar-gemborkan sudah akses bagi semua orang. Kurang lebih 30 orang penyandang disabilitas ikut berpartisipasi dalam melakukan survey ini.

Dari banyaknya halte yang dibangun tidak ada satupun yang memenuhi standar aksesibilitas. Ini saya Erlina Marlinda (Tim Survey Aksesibilitas Fasilitas Publik Bus Trans Kutaradja) merasakan langsung saat survey dilakukan. Dari 15 halte yang kami survey, semuanya tidak akses sehingga ini menjadi kendala bagi kami pengguna kursi roda untuk mengakses secara mandiri halte-halte ini. hasil survey yang kami peroleh adalah ram (bidang miring) terlalu curam, keramik yang digunakan terlalu licin, tidak ada guiding blok (jalur pemandu tunanetra), handrail (pagar pembantu/pengaman) hanya sebelah dan anak tangga dari halte yang satu dengan halte yang lain tidak sama jaraknya. Jarak antara halte dan mobil tidak ada jalur/jembatan penghubung, sehingga itu akan sangat tidak aman (Safety) bagi pengguna kursi roda, tunaetra, lansia dan anak-anak.

Dari 15 halte yang disurvey, tim saya  hanya singgah di tujuh halte saja yaitu Halte Terminal Kedah (Ramnya sangat curan), Halte di depan RS Ubud'yah (tidak ada Ram), Halte di Depan Mesjid Jami' (Ramnya curam), Halte di Bundaran Lingke (Ram diujungnya curam), Halte di depan RSU Zainal Abidin (Ramnya terlalu curam), Halte di depan kantor DPKA (ujung Ram sangat tidak akses dan cenderung membahakan pengguna kursi roda), dan yang terkahir Halte di depan BAPPEDA (tidak ada ram)

Saat sedang melakukan perjalan survey, salah satu Kondektur Trans Kutaraja berkata, "Kakak jangan khawatir untuk mengakses Trans Kutaradja. Kalau kakak tidak bisa naik sendiri kehaltenya, kami bisa bantu untuk mendorong kakak naik dan kami akan bantu kakak sampai masuk ke dalam mobil". Untuk hal ini jelas terlihat bahwa, saat halte ini dibangun, tidak memperhatikan standar aksesibilitas. mereka hanya membangun halte ini asal ada aja, sehingga tidak peduli apakah penyandang disabilitas bisa mandiri atau tidak. Dengan adanya survey ini, Aksesibilitas di Aceh khusunya Kota Banda Aceh dapat ditingkatkan. Keterlibatan penyandang disabilitas dalam pembangunan juga sangat kami harapkan. 


Saat mau masuk ke dalam Bus Trans Kutaradja

Kondektur membantu masuk ke dalam bus karena tidak ada
jalur penghubung antara halte dan bus

Ibu Aflinda (tunanetra) mengakses pegangan di dalam
 Bus Trans Kutaradja

Tidak ada jalur pemandu untuk menentukan batas halte
dengan bibir halte

Ruang/jarak antara Halte dan Bus

Ujung Ram yang sangat curam
 
Baca juga:
 Aksesibilitas fisik dan non fisik
Ranjang sorong pasien rumah sakit

  

Related Posts:

Aksesibilitas Fisik dan Non Fisik

Aksesibilitas adalah suatu kondisi yang sangat ramah bagi setiap orang. Lingkungan yang sangat nyaman dan tidak memiliki hambatan bagi siapapun. Aksesibilitas yang dikenal saat ini terbagi dua yaitu aksesibilitas fisik dan aksesibilitas non fisik.

Aksesibilitas ram bidang miring pengganti tangga
Ram (bidang miring pengganti tangga)
Aksesibilitas fisik, dapat dilihat, dipegang, dan dirasakan. adapun yang dimaksud dengan aksesibilitas fisik adalah bangunan, kendaraan, fasilitas-fasilitas lain yang dapat di akses. Adapun fasilitas lain yang dimaksud adalah Ram (bidang miring), Guiding Block (jalur pemandu) dan handrail (pegangan pemandu). Ram sebagai pengganti tangga yang dapat digunakan oleh pengguna kursi roda agar dapat mengakses tempat yang tinggi lebih mudah. Guiding Block berfungsi sebagai jalur pemandu bagi tunanetra agar lebih mudah mengetahui arah ketika mereka sedang berjalan sendiri tanpa ada pendamping. Sedangkan Handrail adalah pagar untuk pegangan yang berada di samping ram, sekaligus juga sebagai pengaman agar kursi roda tidak tergelincir keluar dari ram dan juga berfungsi sebagi jalur pemandu bagi tunanetra. 

Aksesibilitas handrail pagar pembantu sekaligus pengaman kursi roda
Handrail (pagar pembantu sekaligus pengaman)
Aksesibilitas Guiding Block jalur pemandu tunanetra
Guiding Block (jalur pemandu tunanetra)



Aksesibilitas non fisik adalah suatu kondisi yang tidak bisa dilihat tetapi dapat dirasakan. Aksesibilitas non fisik ini sifatnya lebih kepada layanan. Akses ini bisa kita temui pada ruang-ruang publik yang ada disekitar kita, seperti perkantoran, sekolah, rumah sakit, supermarket dan lain-lain. yang dimaksud dengan layanan adalah ramah kepada semua orang termasuk penyandang disabilitas. Mereka mengetahui bagaimana berinteraksi dan beradaptasi dengan baik terhadap penyandang disabilitas, Aksesibilitas non fisik juga bisa disebut pola pikir, perilaku dan sebagainya. 


Baca Juga:
Ranjang sorong pasien rumah sakit


   

Related Posts:

Ranjang Sorong Pasien Rumah Sakit menjadi Kakiku






Banda Aceh  – Layanan JAMKESMAS bagi penyandang disabilitas hingga saat ini masih kurang memuaskan. Hal ini dirasakan Afdhal, seorang penyandang disabilitas daksa pengguna kursi roda, saat melakukan penelitian layanan JAMKESMAS di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Jumat (22/03). 
Tidak hanya layanan JAMKESMAS, layanan aksesibilitas bagi penyandang disabilitaspun masih kurang disana. Ketika pasien membutuhkan kursi roda, stock kursi roda terkadang habis dikarenakan banyaknya pasien yang membutuhkan.
“Maaf bang, kursi roda lagi kosong karena hari ini banyak pasien, “ kata petugas. Lalu petugas layanan THT memberikan ranjang sorong pasien sebagai pengganti kursi roda supaya saya bisa di bawa menuju ke ruangan dokter THT sambil menunggu ada kursi roda yang kosong, kata  Afdhal.
Bagaimana cara melayani  dan berinteraksi dengan penyandang disabilitas juga masih kurang difahami oleh pihak rumah sakit. Hal Ini juga dialami Afdhal saat pertama kali ia berkunjung ke RSZUA, sehingga membuat situasi dan kondisi yag dirasakan tidak nyaman.  “Tanpa bertanya terlebih dahulu, petugas langsung mendorong kursi roda saya. Padahal ia belum bertanya apa-apa kepada saya,” kata Afdhal, Rabu (20/03).
Dengan pengalaman yang dialami, saya (Afdhal) mengharapkan agar pelayanan terhadap penyandang disabilitas di rumah sakit lebih ditingkatkan. Informasi yang disampaikan juga harus lebih jelas agar masyarakat dapat mengakses layanan JAMKESMAS lebih mudah.

Related Posts: