Spanduk Perayaan Hari Anak Nasional dengan tema "Wujudkan Lingkungan Tumbuh Kembang Anak yang Aman, Nyaman dan Damai" |
Banda Aceh (25/7/16)--Bergembira ketika masih anak-anak adalah hal yang paling menggembirakan yang penah kita rasakan. Apakah ini juga akan dirasakan oleh anak-anak kita sekarang, dimana perkembangan teknologi sangat tinggi, sehingga anak-anak lebih mengenal yang namanya gadget dari pada permainan tradisional yang sering dimainkan orang tua mereka dulu. Saat ini, permainan individu lebih diperkenalkan kepada anak ketimbang permainan tradisional. Ini mungkin dikarenakan keaman, kenyamanan, dan perdamaian yang sudah tidak ada lagi, sehingga menuntut orang tua lebih berhati-hati menjaga anak-anaknya dari kekerasan yang sekarang marak terjadi tehadap anak-anak.
Perayaan Hari Anak Nasional jatuh pada tanggal 23 Juli 2016. Namun, perayaan dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2016, di Gedung Escape Building, Gampong Alue Deah Teungoh. sekitar 80 orang anak ikut berpartisipasi pada kegiaan ini, mulai dari tingkat Taman Kanank-Kanak (TK) sampai dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ikut dalam acara ini. Acara dibuka oleh Ketua Panitia Bersama, Sudarliadi. Tidak banyak yang disampaikan karena waktu yang ada lebih difokuskan untuk bermain bersama anak-anak yang telah hadir.
Acara dibuka oleh Sudarliadi, Ketua Panitia Bersama HAN |
Kegiatan yang dilakukan cukup sederahan, hanya bermain bersama anak-anak dan diskusi dengan orang tua. Sebelum acara puncak dimulai, anak-anak diminta untuk berbaris dan menyebutkan "yel-yel" pemberi semangat agar acara tidak kaku. Sesi ini dipimpin oleh Nanda. anak-anak diminta untuk mengikuti aba-aba yang diberikan. "Mana suara mu", "Ini suara ku", anak-anak menjawab dengan serentak. Selajutnya "tepuk satu kali", lalu anak-anak menepuk tangannya sekali secara serentak begitu seterusnya sampai dengan tepuk tiga kali.
Anak-anak sedang menunggi dimulainya permainan yang akan dimainkan bersama-sama |
Dari sekian banyak permainan tradisional yang ada, permainan "tikus dan kucing" menjadi pilihan karena bisa dimainkan bersama-sama tanpa ada batasan orang. pada saat akan bermain, kelompok dibagi dua yaitu kelompok laki-laki dan perempuan. Kelompok laki-laki difasilitasi oleh nanda sedangkan yang perempuan difasilitasi oleh Bang Taufirk Riswan.
Anak-anak sedang bersiap-siap untuk permainan Tikus dan Kucing yang difasilitasi oleh Nanda |
Kegiatan sosialisasi bahasa isyarat, diberikan untuk kelompok remaja. Belajar mengenal huruf abjad dengan menggunakan jari mulai dari huruf A-Z. kegiatan ini difasilitasi langsung oleh Nayatun (Yayuk) penyandang tunarungu, dibantu oleh Erlin (pengguna kursi roda) dan Vira, sebagai panitia HAN.
Lembaga yang hadir untuk memriahkan acara iana diantaranya Yayasan PULIH, Young Voices Indonesia Aceh, Puliher Institude, Yayasan Anak Bangsa (YAB), Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan (RPuK), Solidaritas Perempuan (SP), Flower Aceh, dan lain-lain.