Pembentukan Panitia Simulasi Bencana bagi Penyandang Disabilitas


Persiapan Pelaksanaan Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami
bagi Penyandang Disabilitas 
Banda Aceh (22/7/2016)--Pertemuan pembentukan panitia dan penyusuna skenario simulasi gempa bumi dan tsunami bagi penyandang disabilitas di Gedung Aceh Community Center (ACC) Kota Banda Aceh (21/7/2016). Petemuan difasilitasi oleh Bapak Andi (Project Manager IOM). Pertemuan dihadiri oleh Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC), Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Banda Aceh, Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Lembaga Pemberdayaan Sumberdaya Tunanetra Aceh (LEMPESTA), FKMBKA, BPBD Kota Banda Aceh, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Aceh, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Aceh, Geuchik Gampong Deah Geulumpang, Natural Aceh dan Young Voices Indonesia Aceh.

Kegiatan simulasi di inisiasi oleh Forum Komunikasi Masyarakat Berkebutuhan Khusus Aceh (FKMBKA) di dukung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota banda Aceh dan International Organization for Migration (IOM) Aceh.

"Simulasi ini sudah direncanakan pada bulan November 2015. Namun, dengan banyaknya kegiatan dan kendala,maka baru sekaranglah simulasi ini dapat dilkukan. Ide ini muncul dari pengalaman gempa bumi dan tsunami tahun 2004 lalu. Ada dua orang penyandang disabilitas netra yang menjadi korban yaitu Asmawati dan Mawarni yang tinggal di Lampulo. Belajar dari bencana itulah maka kami ingin dilakukannya simulasi ini. Dengan harapan, tidak ada lagi penyandang disabilitas yang menjadi korban. Selain itu, kita juga belajar dari teman-teman Klaten yang sudah melakukan simulasi bencana gunung meletus. Sejak tahun 2005, sampai dengan berakhirnya program BRR, tidak ada organisasi atau lembaga yang berfikir untuk melakukan kegiatan ini," kata Pak Syarifuddin (ketua FKMBKA) berbagi infromasi pada sesi diskusi.   
Dari kiri Foto: Pak Syarifuddin  (ketua FKMBKA), Ibu Aflinda (Ketua HWDI Aceh),
Erlina Marlinda (Facilitator Young Voices Aceh), dalam rapat pembentukan panitia
 simulasi  gempa bumi dan tsunami bagi penyandang disabilitas 
Rencana awal, kegiatan ini akan dilakukan oleh penyandang disabilitas yang berada di Kota Banda Aceh dan Kab. Aceh Besar. Namun, dengan berjalannya waktu, kegiatan ini akhirnya akan dilakukan oleh penyandang disabilitas Kota Banda Aceh dan wilayah sekitarnya. Fokus rapat kali ini membahas tentang "pembentukan panitia simulasi dan penyusunan skenario simulasi". Simulasi akan dilaksanakan di Gedung Escape Building Gampong Deah Geulumpang. Dalam kegiatan ini nantinya juga  melibatkan warga gampong. Tapi, mengenai siapa yang terlibat, belum ada pembahasan. Namun untuk simulasi penyandang disabilitas keterlibatan pihak gampong seperti Ketua Pemuda, Geuchik, Tuha Peuet dan lain-lainnya pasti akan dilibatkan. 

Dari kiri foto: PMI Aceh, Dinas Sosial Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh,
peserta rapat yang ikut berpatisipasi pada kegiatan simulasi bencana bagi penyandang disabilitas
Ide awal simulasi ini adalah simulasi mandiri, dimana penyandang disabilitas, keluarga dan lingkungan terdekat mampu melakukan evakuasi mandiri saat bencana terjadi. Jadi, bentuk simulasi ini nantinya 70% adalah simulasi mandiri. Sedangkan yang 30% lagi simulasi umum, dimana mulai ada keterlibatan pihak luar yang juga berperan dalam penanganan evakuasi penyandang disabilitas.Simulasi ini bertujuan untuk memberikan materi dan pemahaman tentang kebencanaan kepada penyandang disabilitas. Jumlah peserta dan panitia yangkaan terlibat langsung kurang lebih 200 orang dengan rincian penyandang disabilitas 100 orang, keluarga/pendamping 30 orang, dan 70 orang lagi relawan dan masyarakat.Selain itu, simulasi ini juga sebagai test kasus untuk melihat kesiapan gedung menjadi Tempat Evakuai Sementara (TES) dan juga ketersediaan akses bagi penyandang disabilitas. 

Untuk skenario,  tempat evakuasi tidak hanya sebatas di TES saja, tetapi juga sampai ke Tempat Evakuasi Akhir (TEA). pada hari pelaksanaan, peserta akan ada emapt titik kumpul, masing-masing akan ada perintah untuk melakukan kegiatan yang telah disepakati. Skenario akan dibahas lagi pada pertemuan selanjutanya pada tanggal 27 Juli 2016. untuk survey lokasi kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2016.  

Dari kanan foto: Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, RAPI Kota Banda Aceh, BPBD Kota Banda Aceh,
peserta rapat yang ikut berpatisipasi pada kegiatan simulasi bagi penyandang disabilitas
Harapan dari terselenggaranya kegiatan ini nantinya adalah Kota Banda Aceh sebagai rol model kota yang sudah menghasilkan tim evakuasi yang peduli penyandang disabilitas dan sudah tersedianya tempat titik aman. Ini semua belum ada di daerah lain. jika ini berhasil maka Banda Aceh adalah yang pertama.      

     

Related Posts:

0 Response to "Pembentukan Panitia Simulasi Bencana bagi Penyandang Disabilitas"

Post a Comment